Sabtu, 06 Maret 2010
Legenda Billy the Kid & Pat Garrett
MALAM telah larut tanggal 13 Juli 1881. Sembari menenteng pisau pemotong daging, pemuda itu melangkah masuk ke beranda rumah Pete Maxwell. Perutnya keroncongan. Ia berniat meminta sepotong daging saja kepada kawannya. Ruang itu kelam, hanya diterangi sinar rembulan yang menembus dari jendela. Ia langsung menghambur ke kamar tidur Pete Maxwell setelah melihat dua orang tak dikenal sekonyong-konyong berdiri di dekatnya dan menegur. Dalam gelap, ia pun menyapa dengan suara pelan, ''Pete..., siapa dua orang di luar itu?''
Tiada jawaban. Susana sangat hening. Pemuda itu pun berjalan beberapa langkah mendekati ranjang. Sekali lagi ia memanggil temannya, ''Pete?'' Tiba-tiba, sebuah bayangan tampak bangkit dan duduk di pembaringan itu. ''Quien es? Siapa kau?'' Dalam sekejap, ia ingat sosok itu dan sangat terkejut. Ya, Pat Garrett, tidak salah lagi. Tapi, sebelum pisau daging di genggamannya melesat, pistol orang di hadapannya itu menyalak lebih dulu. Sebutir peluru menembus jantungnya. Sekujur tubuhnya terasa dingin dan matanya berkunang-kunang.
Billy the Kid tewas di tangan Sheriff Pat Garrett. Hampir tiga bulan sudah ia menjadi buronan. Pemuda yang telah dijatuhi hukuman gantung oleh Hakim Bristol itu kabur dari Penjara Lincoln County pada 28 April 1881, tepat 10 hari sebelum hari eksekusi.
Hukuman itu dijatuhkan karena ia dinilai terbukti menghabisi nyawa Sheriff Bill Braddy dan dua pengusaha --L.G. Murphy dan James J.Dolan-- dengan senjatanya. Sebelum itu pun ia dicari karena kasus kematian Frank Cahlil. Hampir lima bulan lamanya Billy mendekam di penjara itu --ia tertangkap dan dijebloskan ke bui menjelang Natal 1880.
Secuplik cerita kematian itu dituturkan Pat Garrett dalam biografinya, The Authentic Life of Billy the Kid, yang ditulisnya bersama Ash Upson dan diterbitkan pada 1882. Lebih dari 120 tahun sudah nama Pat Garrett tercatat sebagai sheriff legendaris Amerika dari Lincoln County. Dengan keberhasilan menembak mati penjahat terkenal berjuluk Billy the Kid itu, namanya terangkat sebagai pahlawan penegak hukum. Selama bertahun-tahun pula, sosoknya menjadi teladan para kepala polisi daerah dan para pembantunya di ''negeri koboi'' itu.
Namun, riwayat kepahlawan dan juluk kepala polisi legendaris di era Western itu kini terancam. Malah, kemajuan ilmu pengetahuan tampaknya bakal membuktikan sebaliknya. Pat Garrett bisa jadi pembohong besar yang menutup rapat kasus pembunuhan untuk menyelamatkan muka dan reputasinya. Soalnya, ia diduga menembak mati orang lain, bukan Billy the Kid, pada 14 Juli 1881 itu. Lebih ironis lagi, muncul asumsi bahwa ia berkomplot merahasiakan peristiwa di Fort Sumner itu, yang berjarak 100 mil arah timur laut Lincoln County.
Asumsi yang mencoreng citra Pat Garrett itu pekan-pekan ini menguat, terutama di kalangan para pejabat kota New Mexico dan Texas. Pada awal Juni silam, pejabat di kedua kota itu mengumumkan pelaksanaan tes DNA terhadap dua objek. Yang satu adalah sisa jasad perempuan bernama Catherine Antrim, yang diyakini sebagai ibunda Billy the Kid, di sebuah makam di Silver City, New Mexico. Lainnya adalah sisa jasad laki-laki bernama Brushy Bill Robert di Hico, Texas, yang dipercaya sebagai Billy asli dan wafat pada 1950.
Kejanggalan Cerita Pat Garrett
MASALAHNYA, menurut Steve Sederwall, seorang pembantu Sheriff Tom Sullivan di Lincoln County, terlalu banyak dongeng seputar riwayat kedua tokoh ini sehingga sulit memilah fakta-faktanya. ''Yang ingin kita ketahui tentu saja kebenaran, apa pun bentuknya. Bila orang yang ditembak mati benar-benar Billy the Kid, Pat Garrett tetap menjadi pahlawan. Kalau bukan Billy, Garrett pun menjadi seorang pembunuh,'' ujar Sederwall.
Lebih jauh lagi, menurut dia, cukup riskan menyorot dua sosok ini, yang sama-sama kesohor dari sudut pandang lain dalam adat Western. Khususnya di New Mexico, tempat keduanya bertemu selama dan setelah Perang Lincoln County.
Perang yang dipicu masalah pengawasan keuangan wilayah itu pun menyangkutkan nama Billy dan kawan-kawannya setelah ia membunuh beberapa orang, termasuk Sheriff William Brady, dalam satu serangan. Karena itulah, ia kemudian diburu dan ditangkap Garrett, lalu dijebloskan ke penjara. Dan, karena itu pula, ia dijatuhi hukuman mati.
Yang paling mengganjal dalam kisah-kisah yang ditulis banyak orang tentang Billy the Kid adalah soal di mana, kapan, dan bagaimana lelaki itu meregang nyawa. Baik biografi Garrett maupun buku-buku tentang Billy the Kid yang terbit kemudian menyebut pemuda itu memang tewas di tangan sang sheriff.
Tapi, versi cerita ala Garrett itu mulai diragukan orang sejak 1950-an, saat seorang bernama Brushy Bill Roberts mengungkap jati dirinya sebagai Billy the Kid. Lelaki ini datang ke New Mexico untuk minta pengampunan. Selama kurang lebih 70 tahun, katanya, ia memendam sebuah rahasia: pada 13 Juli malam itu, Garrett menembak mati Billy Barlow, sobat Billy the Kid. Tak lama setelah pengakuan itu, Brushy wafat dalam usia 90 tahun.
Pengakuan Brushy --kalau benar-- niscaya meruntuhkan sama sekali cerita yang dibuat Pat Garrett dalam biografinya. Padahal, buku itu menjadi acuan utama para sejarawan ataupun pembuat film Western sejak 1911. Fakta itu pun dapat segera memutar balik legenda yang telanjur lekat pada nama Pat Garrett. Belum lagi bukunya itu mengandung banyak sekali kejanggalan hal-ihwal Billy the Kid setelah diadakan kajian mendalam.
Soal tanggal kelahiran Billy the Kid saja, misalnya. Seperti ditulis Ash Upson --tokoh yang dianggap paling bertanggung jawab atas mitos tentang Billy-- dalam buku itu disebutkan, Billy the Kid lahir di New York City pada 23 November 1859. Tanggal itu persis dengan hari lahir Upson sendiri.
Versi lain pun menyebutkan tanggal 20 November dan 17 September 1859. Teman-teman dekat Billy bahkan ada yang mengatakan tahun, kelahiran lelaki itu 1860-1862. Usia Billy 17 tahun ketika pecah perang di Lincoln County pada 1878. Tempat kelahirannya pun belum diketahui kebenarannya, apakah di New York City, Indiana, ataukah Missouri.
Tertulis pula bahwa di usia 12 tahun, Billy sudah membunuh orang. Korban pertamanya seorang lelaki yang menistakan ibundanya. Setelah membunuh, Billy pamit kepada sang ibu lalu kabur. Padahal, cerita lain yang dianggap lebih akurat menyatakan, ia buron di usia semuda itu bukan karena membunuh, melainkan karena ketahuan mencuri pakaian di sebuah binatu. Ibunya sendiri wafat setahun sebelum kejadian itu.
Pat Garrett Patah Arang
MENURUT cerita yang lebih dipercaya kebenarannya ini, Billy pertama kali membunuh di Fort Grant, Arizona, pada 18 Agustus 1877. Korbannya bernama Frank ''Windy'' Cahill, seorang jail yang suka menyiksa anak-anak. Frank sempat menyiksa sebelum akhirnya tewas terkena peluru panas dari pistolnya sendiri yang ditembakkan Billy. Walau peristiwa ini murni pembelaan diri, toh Billy tetap jadi buronan polisi.
Billy the Kid --bernama asli Patrick Henry McCarty-- yang juga memiliki nama alias lain William H. Bonney, Billy Antrim, dan Kid Antrim, digambarkan sebagai seorang buta huruf dan tak pernah mengenyam pendidikan. Faktanya, ia bisa membaca kendati pendidikannya memang tak jelas benar. Malah, ia disebut-sebut sebagai pembunuh kejam yang telah menghabisi nyawa 21 orang. Padahal, belakangan diyakini, ia ''hanya'' membunuh delapan orang, termasuk dua penjaga Penjara Lincoln County saat ia kabur pada 28 April 1881.
Yang fatal lagi, konon As Upson yang disebut-sebut sebagai wartawan yang diajak Garrett dalam memburu Billy ternyata sangat tidak akurat mencatat berbagai peristiwa. Padahal, Upson pernah tinggal di rumah ibunda Billy the Kid. Itu sebabnya, tidak teralu mengherankan bila isi biografi Pat Garrett banyak yang melenceng. Itu sebabnya pula, banyak yang kemudian meragukan cerita kematian Henry McCarty alias Billy the Kid yang diungkap buku itu.
Pat Garrett sendiri, yang lahir pada 5 Juni 1850 di Alabama, dengan nama Patrick Floyd Garrett, seperti patah arang setelah berhasil ''menembak mati'' Billy the Kid. Ia merasa tak mendapat penghargaan atas ''prestasi'' yang ditorehkannya. Namanya tak lagi tercantum dalam pemilihan sheriff Lincoln County, beberapa tahun setelah menamatkan riwayat Billy.
Hanya satu periode ia menjadi sheriff. Sebelum menduduki posisi itu, Garrett pernah menjalani beberapa profesi. Ia pernah beberapa tahun menjadi pemburu banteng di Kansas. Bertualang di Texas sebagai penunggang sapi dan akhirnya terdampar di New Mexico sebagai bartender Saloon Beaver Smith. Di saloon itulah, menurut banyak sumber, ia berkenalan dan bersahabat dengan William H. Bonney alias Billy the Kid --cerita yang kemudian juga dibantah.
Soal perkenalan itu memang tak bisa dibantah. Namun, soal persahabatan mereka masih diperdebatkan, meski keduanya sama-sama penjudi dan peminum berat --sampai masing-masing mendapat julukan ''Big Casino'' dan ''Little Casino''.
Keraguan itu cukup kuat berkaitan dengan cerita kematian Tom O'Folliard --sobat Billy-- di tangan Garrett. Garrett dalam bukunya mengaku tak pernah membunuh teman sendiri. Kalau benar bersahabat dengan Billy, tentu ia juga berteman dengan O'Folliard. Lalu, mengapa ia membunuh lelaki yang masih terhitung temannya itu yang justru tak sesuai dengan pengakuannya?
Selepas menjadi sheriff, Garrett menjadi peternak. Ia membuka ranch di barat Texas tapi tidak begitu sukses. Ia sempat menjadi pengutip pajak di masa pemerintahan Teddy Roosevelt dan mencicip pangkat kapten di satuan Texas Rangers.
Kematian Pat Garrett
KETIDAKBERHASILAN usaha ranch itu kemudian membawa bencana dalam kehidupan Pat Garrett. Ia menjadi pemabuk berat dan propertinya itu disewakan kepada Wayne Brazil. Garrett mengusir penyewa tanahnya ini. Setelah terlibat perselisihan keras, Brazil menembak mati Pat Garrett pada 28 Februari 1908. Lelaki itu dibebaskan dari hukuman karena dinilai terbukti membunuh demi membela diri.
Nama Wayne Brazil memang tak muncul dalam banyak cerita legenda Pat Garrett dan Billy the Kid. Boleh jadi, karena adanya versi lain tentang kematian bekas sheriff Lincoln County itu. Menurut versi ini, gaek itu mati di tangan penembak gelap dalam perjalanan pulang dari ranch-nya.
Kematian Pat Garrett yang menyisakan legenda dalam dunia Western memang tak bisa dibantah. Begitu pun riwayat hidup Patrick Henry McCarty alias Billy the Kid yang mendudukkannya sejajar dengan legenda pelanggar hukum dalam sejarah lokal Amerika, seperti Jesse James, Butch Cassidy, Wild Bill Hickok, ataupun Sundance Kid.
Dibandingkan dengan Garrett, cerita kehidupan Billy yang telah melegenda itu jauh lebih banyak diselubungi teka-teki. Sulit sekali memisahkan mitos dari fakta tentang sosok Patrick Henry McCarty itu. Malah sampai hal yang kecil sekalipun, seperti kemampuan tangannya.
Ada yang menyebut Billy kidal, ada pula yang menggambarkan tangan kanan dan kirinya sama-sama berfungsi baik. Ada lagi yang menyebut Billy lebih suka menggunakan tangan kirinya --ketika menembak sekalipun. Dengan sangat berlebihan, ada pelukis yang menggambarkan Billy memiliki dua tangan kanan sebagai simbol kecepatan menembaknya yang tiada tara.
Ada lagi yang menyebut-nyebut Billy pernah bergabung dengan Jesse James. Padahal, minatnya sangat lain dibandingkan dengan James yang senang merampok bank. Billy lebih suka merampok senjata. Yang paling misterius dan belum terbukti hingga kini adalah riwayat kematiannya. Dalam ungkapan sangat berlebihan, banyak yang mempercayai kematian Billy hanya isapan jempol karena penjahat legendaris itu berkuda ke arah barat, menghilang, dan hidup damai selamanya.
Teka-teki kematian Billy tentu belum terjawab sampai saatnya hasil tes DNA terhadap sisa jasad Brushy Bill Robert dan Catherine Antrim diketahui persis. Kalau tes itu dapat membuktikan bahwa Brushy adalah Billy the Kid yang asli, runtuhlah sudah citra dan legenda Pat Garrett sebagai pahlawan.
Kalau demikian halnya, belum dapat dipastikan, bagaimana kepercayaan yang begitu lama tertanam di hati dan benak penduduk ''Dunia Barat Liar'' dapat hilang seketika, melihat kenyataan bahwa sebuah legenda sangat sulit terhapuskan. Di mana pun sang tokoh berada.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar